BPR Bagi Usaha Kecil, Buruh dan Petani
Organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia (Perindo) yang dinahkodai Hary Tanoe ini akan membuat BPR. Nantinya BPR (Bank Perkreditan Rakyat) tersebut akan diperuntukkan bagi usaha kecil, buruh dan petani. Demikian yang disampaikan oleh Hary Tanoe saat acara kuliah umum di Kampus IAIN Walisongo, Semarang, Sabtu 13 April 2013.
Lebih lanjut Hary Tanoe yang juga Ketua Umum Perindo menjelaskan bahwa BPR yang dikelola Perindo marginnya 50 persen lebih murah dari bank pemerintah. Karena ini kegiatan sosial maka margin hanya untuk menutupi biaya operasional saja.
Seperti diketahui, pembiayaan dari bank-bank selama ini untuk usaha kecil justru dipatok dengan bunga mencekik leher. Maklum usaha kecil dinilai memiliki risiko lebih tinggi dibanding usaha korporasi yang bisa tawar menawar bunga.
Sekadar gambaran, industri perbankan saat ini mematok bunga sekitar 2 persen-3 persen per bulan. Berdasarkan penelitian Bank Indonesia pelaku usaha mikro masih menanggung beban suku bunga pinjaman bank kredit mikro sekitar 30 persen per tahun. Bisa dibandingkan dengan pinjaman untuk korporasi yang bisa berkisar antara 8 persen-11 persen per tahun.
Hary menjelaskan, penyaluran pembiayaan tersebut selain langsung, juga melalui koperasi-koperasi. Seperti koperasi buruh, nelayan dan tani. Dia bilang koperasi-koperasi saat ini harus terus didorong untuk performa terbaik untuk kesejahteraan anggota koperasi itu dan lingkungannya.
Tak berhenti disitu, Perindo juga akan memberikan pendampingan dan pelatihan. Kegiatan sosial ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat bawah. Menurut Hary, program ini bisa terus berkelanjutan untuk membantu masyarakat. "Kami tidak akan pernah berhenti untuk membuat terobosan-terobosan untuk rakyat," kata Hary.
0 komentar :
Posting Komentar